Kamis, 04 Maret 2010

" Sepenggal Kehidupan"


            Subhannalloh, walhamdulillah, wallohuakbar! Itulah yang saya rasakan, islam itu sungguh agama yang benar.  Faktor yaang membuat islam bermakna bagi kehidupan saya adalah karena aturannya (hukum-hukumnya) , tidak ada satu pun agama di dunia ini yang mengatur sampai hal-hal terkecil, seperti : mengggunakan sandal dahulukan kaki kanan, membuka sandal dahulukan kaki kiri.
Tidak hanya itu semua, saya selalu percaya bahwa Alloh swt selalu punya skenario indah untuk semua umatnya. Untuk hal yang satu ini saya punya sedikit kisah hidup yang mungkin bisa diambil hikmahnya.
Alloh selalu punya skenario indah, selalu....
Tasikmalaya, 8 September 1991, lahirlah seorang anak laki-laki dari pasangan Muhamad Yuszaeni Syarifudin dan Nina Herlina (Alm). Miftahush Shirothul Haq adalah nama anak laki-laki tersebut. Nama tersebut diberikan dengan harapan dimana pun anak itu berada dia bisa menjadi petunjuk menuju jalan yang benar. Amin!
Waktu begitu cepat berlalu, umurku kini sudah menginjak dua tahun. Saat itu aku belum bisa berjalan dan berbicara dengan begitu lancar. Ternyata Alloh punya skenario lain buatku, saat umurku 2 tahun ini, ibuku dipanggil untuk bertemu dengan-Nya. Karena saat itu umurku masih kecil, jadi perasaan sedih pun belum aku ketahui bagaimana rasanya.Tidak lama setelah itu, ayahku pun dipanggil olehnya karena suatu kecelakaan.
Semenjak itu saya diasuh oleh Kakek dan Nenek. Alhamdulillah meski pun kedua orang tua saya telah tiada namun kebutuhan pendidikan dan sehari-hari saya selalu selalu terpenuhi. Skenario Alloh swt kembali membuat saya merasakan kesedihan yang mendalam, pada saat saya kelas satu SMP (Sekolah Menengah Atas), saya ditinggal oleh Kakek saya yang sudah saya anggap sebagai ayah saya. Kejadian ini terjadi dua hari sebelum Bulan Ramadhan 1423 Hijriah.
Berselang tiga tahun dari kematian Kakek saya, nenek saya yang juga saya anggap sebagai ibu saya, kembali dipanggil oleh Alloh swt untuk menemui-Nya. Meninggalnya nenek saya adalah hari ke-2 Bulan Ramadhan 1427 Hijriah.
Tapi, satu pesan dari Kakek dan Nenek saya adalah bahwa Alloh tidak akan memberikan cobaan melebihi kemampuan umatnya. Dan saya percaya itu.
Semenjak SMA (Sekolah Menengah Atas), cara pandang saya akan kehidupan mulai berbeda dari yang dulu. Sempat sekali terpikirkan oleh saya, saya belum pernah melihat makam ayah saya. Padahal makan keluarga saya dibuat satu komplek, tapi saya tidak menemukan makam ayah saya.
Waktu pun terus berlalu tanpa bisa kita kembalikan.
Kali ini Alloh menunjukan skenario indahnya. Rabu, 17 Juni 2010. Waktu itu saya sudah mempunya account sebuah jejaring sosial, Facebook. Waktu itu saya log in ke Facebook itu pagi-pagi, sekitar pukul 06:15. Tidak tau kenapa, perasaan saya ingin membuka Facebook. Setelah log in, saya melihat ada sebuah pesan masuk ke inbox saya. Kemudian saya buka pesan tersebut. SUBHANNALLOH, WALHAMDULILLAH, WALLOHUAKBAR! Ternyata pesan tersebut adalah doa dari seorang ayah kepada anaknya. Saat itu pun air mata saya tidak bisa ditahan, air mata bahagia itu pun keluar dengan begitu derasnya. Mungkin ada pertanyaan dalam hati pembaca, “ko bisa tau itu ayah kamu?”. Yang bisa saya jawab, ini semua adalah skenario Alloh. Feeling seorang anak kepada ayah juga yang membuat saya yakin bahwa itu ayah saya.
Ternyata dahulu setelah kecelakaan, beliau tidak meninggal dunia, tetapi beliau mengalami luka-luka kecil. Beliau tidak kembali menjemput saya juga karena ada sedikti konflik salah paham dengan keluarga.
Tapi, yang sampai sekarang saya yakini adalah “Skenrio Alloh selalu indah”.

5 komentar:

hooxen mengatakan...

assalamu'alaikum.....

wah Mas salut deh bisa tetep tegar.....
smoga bisa tetep istiqomah Mas. Amiin.....!

tisna egar mengatakan...

hebat bung hehh

Miftahush Shirothul Haq mengatakan...

waalaikumsalam...

saya percaya ALloh selalu punya skenario indah..

Muhamad Yuszaeni Syarifudin mengatakan...

Sesungguhnya takdir Allah baik yang baik maupun yang buruk akan selalu mengikuti hambanya.
Tinggal kita yang menentukan mau kemana kita melangkah.
Semoga Allah mengabulkan cita-citamu.
raihlah cita-cita setinggi langit, karena bercita-cita itu tidak perlu ongkos.

Az_Ra El Husna mengatakan...

nice post ,,,,
semangat mu mnjadi cntoh org2 sekitar ,,
Allah telah menentukan jln untk qta smw ,,
karena Allah tw pa yg qt btuhkan, bkn pa yg qt ingnkan ,,,,
sifat optimismu yg membuat semua jd tgar ...
smga cta2 dan harapan baik qt smw trcpai, dan sllu dlm lindungan kasih syang ALLAH SWT ..

Posting Komentar